TRIBUN-VIDEO.COM - Siswi SMPN 17 Pontianak berinisial AU (15) dikeroyok oleh 12 murid SMA karena masalah asmara.
Dikutip dari Tribun Pontianak, AU dianiaya di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (29/3/2019).
Wakil Ketua KPPAD Tumbur Manalu mengatakan, kejadian berawal dari saling komentar di media sosial.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," ujarnya.
Setelah mengalami penganiayaan, korban takut melaporkan kejadian tersebut.
Tumbur Manalu mengatakan, alasan korban tak bercerita karena ada ancaman dari pelaku.
"Ternyata ada ancaman dari pelaku, kalau mengadu sampai ke orangtuanya, mereka akan lebih perlakuan lebih parah lagi," ujarnya.
Karena merasa terintimidasi, korban kemudian tak melapor.
Korban baru berani cerita ke orangtua terkait kasus itu hingga dilaporkan ke Polsek Pontianak Selatan pada Jumat (5/4/2019).
AU mengalami trauma di tengkorak, kepala, serta dada dan trauma psikologis karena kasus penganiayaan tersebut.
Bahkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ikut turun tangan dan menjenguk korban di rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan tengkorak kepala di Rumah Sakit Mitra Medika, korban dirawat di rumah sakit lain untuk mendapat perawatan.
Edi mengatakan pelaku harus diberi efek jera agar tidak terulang lagi.
"Kita harapkan tidak terulang lagi kasus ini, mereka juga merupakan anak dibawah umur, maka perlu investigasi secepatnya agar dapat diambil langkah dalam memberikan pembinaan," lanjutnya.
Simak video di atas! (Tribun-Video.com/Ryan)
Dikutip dari Tribun Pontianak, AU dianiaya di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (29/3/2019).
Wakil Ketua KPPAD Tumbur Manalu mengatakan, kejadian berawal dari saling komentar di media sosial.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," ujarnya.
Setelah mengalami penganiayaan, korban takut melaporkan kejadian tersebut.
Tumbur Manalu mengatakan, alasan korban tak bercerita karena ada ancaman dari pelaku.
"Ternyata ada ancaman dari pelaku, kalau mengadu sampai ke orangtuanya, mereka akan lebih perlakuan lebih parah lagi," ujarnya.
Karena merasa terintimidasi, korban kemudian tak melapor.
Korban baru berani cerita ke orangtua terkait kasus itu hingga dilaporkan ke Polsek Pontianak Selatan pada Jumat (5/4/2019).
AU mengalami trauma di tengkorak, kepala, serta dada dan trauma psikologis karena kasus penganiayaan tersebut.
Bahkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ikut turun tangan dan menjenguk korban di rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan tengkorak kepala di Rumah Sakit Mitra Medika, korban dirawat di rumah sakit lain untuk mendapat perawatan.
Edi mengatakan pelaku harus diberi efek jera agar tidak terulang lagi.
"Kita harapkan tidak terulang lagi kasus ini, mereka juga merupakan anak dibawah umur, maka perlu investigasi secepatnya agar dapat diambil langkah dalam memberikan pembinaan," lanjutnya.
Simak video di atas! (Tribun-Video.com/Ryan)
Siswi SMP Dikeroyok 12 Murid SMA karena Masalah Asmara, Korban Sempat Tak Berani Lapor camera iphone 8 plus apk | |
74 Likes | 74 Dislikes |
31,049 views views | 37.4K followers |
News & Politics | Upload TimePublished on 9 Apr 2019 |
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét